Rabu, 12 Desember 2012

Pencak Silat Indonesia Ternyata Sudah Berkiprah 30 Tahun di Eropa


Suasana bahagia melingkupi para atlet, wasit dan manajer kontingen Pencak Silat dari sebelas negara saat upacara pembukaan Belgian Open Pencak Silat Championship ke 17.
Apalagi, ketika Ketua Federasi Pencak Silat Belgia “Harimau Bongkot” Ludo Pieters mendapat ucapan selamat dari istri dan ketiga anaknya, yang juga pesilat. Pasalnya, anak Pieters ini berhasil meneruskan Federasi Pencak Silat Belgia yang didirikan oleh ayahnya sejak 30 tahun lalu. Dan mengembangkan pencak silat Indonesia di Belgia serta Eropa.
Duta Besar RI Arif Havas Oegroseno yang membuka secara resmi kejuaraan Pencak Silat di Sport Centre Schoten, Belgia, menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada keluarga Pieters yang telah berhasil memperkenalkan dan mengembangkan pencak silat kepada masyarakat Belgia. Ludo Pieters telah sukses menyelenggarakan tiga kali European Pencak Silat Championship dan 17 kali Belgian Open Pencak Silat Championship.
Ditambahkan, bahwa mempelajari pencak silat tidak saja menjadikan pesilat sebagai ahli bela diri yang dapat dipertandingkan dan dapat dijadikan pertunjukan seni, tetapi juga dapat memahami budaya, filosofi dan tradisi yang sportif dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu pencak silat warisan budaya Indonesia dan dunia.
Duta Besar Oegroseno menyambut baik dan menyampaikan selamat atas bergabungnya untuk pertama kali para atlit dari Vietnam dan Jepang pada kompetisi tersebut. Disayangkan bahwa atlit pesilat Indonesia secara konsisten absen dalam kompetisi ini.
Pengembangan pencak silat di Belgia akan menjadi unsur yang menunjang keeratan hubungan antara masyarakat Indonesia dan Belgia, khususnya di bidang olah raga. @releace/Kedubes RI di Brussel

169 Aliran Silat Sumbar Terancam Punah.


BANGKINANG – Sebanyak 169 aliran pencak silat di wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dikhawatirkan hilang. Karena itu, regenerasi sangat diperlukan sebab aliran silat tersebut selama ini hanya dikuasai para pesilat yang umurnya sudah tua.

Masalah banyaknya aliran silat itu merupakan aset berharga untuk pembinaan pesilat muda. Karena, ada sekitar 169 aliran di daerah ini,” kata Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Sumatera Barat, Fauzi Bahar, Rabu.
Ia mengatakan pesilat tua sebagai pewaris aliran tersebut belum menularkan keahliannya kepada pesilat muda. Sehingga, aset tersebut terancam hilang.
Masalah tersebut dinilai serius dan mengkhawatirkan. Karena jika pesilat tua itu meninggal, maka hilanglah aliran tersebut tanpa ada pewarisnya.
Oleh sebab itu, pihaknya tahun ini akan melakukan festival pencak silat se-Sumatera Barat. Mereka akan mengundang para pesilat tua yang memiliki aliran tersebut.